Friday, April 20, 2018

Pengertian dan Konsep Kebijakan Fiskal


DEFINISI DAN KONSEP KEBIJAKAN FISKAL

  (Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Makro Islam)


Dosen Pengampu : Anas Malik, S.E.I., M.E.Sy.

Disusun Oleh :
Lucky Ades Tiyan                            1651020305
Luckyadest.blogspot.com


PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN 2018




BAB I
PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang Masalah
Kebijakan fiskal merupakan salah satu kebijakan makro yang dijalankan oleh pemerintah bersama dengan kebijakan moneter dan sektoral. Kebijakan fiskal yang dijalankan oleh pemerintah dapat terlihat melalui kebijakan anggaran. Kebijakan anggaran di Indonesia ditujukan untuk mendukung kegiatan ekonomi nasional dalam memacu pertumbuhan, menciptakan dan memperluas lapangan kerja, meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dan mengurangi kemiskinan.
Kebijakan  anggaran  memiliki  instrumen  berupa  Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). APBN merupakan penjabaran rencana kerja para penyelenggara negara untuk kurun waktu satu tahun yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran (1 Januari hingga 31 Desember).
Salah satu tujuan dari ditetapkannya kebijakan fiskal adalah guna menekan laju inflasi. Permasalahan ini terus menerus membelit perekonomian negara. Peran kebijakan fiskal sangat penting sekali bagi berjalannya roda perekonomian suatu negara. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas apa yang dimaksud dengan kebijakan fiskal? Bagaimana konsep dan apa saja tujuan dari kebijakan fiskal?
1.2     Rumusan Masalah
1.         Apakah definisi dari kebijakan fiskal?
2.         Bagaimana konsep dalam menetapkan kebijakan fiskal?
3.         Apa saja tujuan dari ditetapkannya kebijakan fiskal?
1.3     Tujuan Penulisan
1.         Untuk mengetahui definisi dari kebijakan fiskal.
2.         Untuk memahami konsep dalam menetapkan kebijakan fiskal.
3.         Untuk mengetahui tujuan dari kebijakan fiskal.
4.         Sebagai syarat penilaian mata kuliah Ekonomi Makro Islam.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Definisi Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengelola/mengarahkan perekonomian ke kondisi yang lebih baik atau diinginkan dengan cara mengubah-ubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Jadi, kebijakan fiskal mempunyai tujuan yang sama persis dengan kebijakan moneter. Perbedaannya terletak pada instrumen kebijakannya. Jika dalam kebijakan moneter pemerintah mengendalikan jumlah uang beredar, maka dalam kebijakan fiskal pemerintah mengendalikan penerimaan dan pengeluarannya. [1]
Menurut Zaini Ibrahim, kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pengaturan kinerja ekonomi melalui mekanisme penerimaan dan pengeluaran pemerintah.[2]
Menurut Rozalinda, kebijakan fiskal merupakan kebijakan pemerintah dalam mengatur setiap pendapatan dan pengeluaran negara yang digunakan untuk menjaga stabilitas ekonomi dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi.”[3]
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kebijakan fiskal merupakan suatu kebijakan pemerintah yang di dalamnya terdapat peraturan yang menyangkut penerimaan dan pengeluaran pemerintah dalam menjaga kegiatan ekonomi yang diinginkan atau kondisi yang lebih baik.
Kebijakan fiskal merupakan salah satu kebijakan ekonomi makro yang otoritas utamanya berada di tangan pemerintah dan diwakili oleh Kementerian Keuangan. Hal tersebut diatur dalam dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, yang menyebutkan bahwa presiden memberikan kuasa pengelolaan keuangan dan kekayaan negara kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal dan wakil pemerintah dalam pemilikan kekayaan negara yang dipisahkan. Kebijakan fiskal umumnya merepresentasikan pilihan-pilihan pemerintah dalam menentukan besarnya jumlah pengeluaran atau belanja dan jumlah pendapatan, yang secara eksplisit digunakan untuk mempengaruhi perekonomian. Berbagai pilihan tersebut, dalam tataran praktisnya dimanifestasikan melalui anggaran pemerintah, yang di Indonesia lebih dikenal dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Kebijakan fiskal memiliki berbagai tujuan dalam menggerakkan aktivitas ekonomi negara, yaitu peningkatan pertumbuhan ekonomi, kestabilan harga, pemerataan pendapatan. Namun demikian, dampak kebijakan fiskal kepada aktivitas ekonomi negara sangatlah luas. Berbagai indikator ekonomi lainnyapun mengalami perubahan sebagai akibat pelaksanaan kebijakan fiskal yang dilakukan oleh pemerintah. Dampak kebijakan fiskal kepada pertumbuhan ekonomi diharapkan selalu positif, sedangkan dampak kepada inflasi diharapkan negatif. Namun secara teori, kebijakan fiskal mengembang yang dilakukan dengan peningkatan pengeluaran pemerintah tanpa terjadinya peningkatan sumber pajak, sebagai sumber keuangan utama pemerintah, akan mengakibatkan peningkatan defisit anggaran.[4]

2.2     Konsep Kebijakan Fiskal
Dalam menentukan kebijakan fiskal, setidaknya ada beberapa konsep yang dapat diterapkan oleh pemerintah, diantaranya ialah:
1.      Kebijakan Fiskal 
Perubahan-perubahan pada belanja atau penerimaan pajak pemerintahan pusat yang dimaksudkan untuk mencapai penggunaan tenaga kerja penuh, stabilitas harga dan laju pertumbuhan ekonomi yang pantas.
2.      Kebijakan Fiskal Ekspansioner
Peningkatan belanja pemerintah atau penurunan belanja pajak yang dirancang untuk menurunkan permintaan agregat dalam perekonomian. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk mengontrol inflasi.
3.      Kebijakan Pengganda 
Dalam ilmu ekonomi, peningkatan belanja oleh konsumen, perusahaan atau pemerintah akan menjadi pendapatan bagi pihak-pihak lain. Ketika orang ini membelanjakan pendapatannya, belanja tersebut menjadi pendapatan bagi orang lain dan seterusnya, sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan produksi dalam suatu perekonomian. Efek pegganda dapat juga berdampak sebaliknya ketika belanja mengalami penurunan.
4.      Kebijakan Fiskal Sisi Penawaran
Kebijakan fiskal dapat secara langsung mempengaruhi bukan saja permintaan agregat, namun juga penawaran agregat. Sebagai contoh, pemotongan tarif pajak akan memberikan insentif bagi perusahaan untuk melakukan ekspansi atau investasi barang modal, karena mereka memperoleh pendapatan setelah pajak yang lebih besar yang kemudian dapat dibelanjakan.[5]


3.3            Tujuan Kebijakan Fiskal
Tujuan utama dikeluarkannya kebijakan fiskal adalah untuk menentukan arah, tujuan, sasaran, dan prioritas pembangunan nasional serta pertumbuhan perekonomian bangsa. Adapun tujuan-tujuan dikeluarkannya kebijakan fiskal secara rinci adalah sebagai berikut.
1.         Mencapai kestabilan perekonomian nasional.
2.         Memacu pertumbuhan ekonomi.
3.         Mendorong laju investasi.
4.         Membuka kesempatan kerja yang luas.
5.         Mewujudkan keadilan sosial
6.         Sebagai wujud pemerataan dan pendistribusian pendapatan
7.         Mengurangi pengangguran
8.         Menjaga stabilitas harga barang dan jasa agar terhindar dari inflasi
Permasalahan umum dalam kegiatan ekonomi adalah inflasi. Inflasi adalah jumlah uang beredar dimasyarakat yang besar dibandingkan jumlah barang dan jasa akan menyebabkan kenaikan harga-harga barang. Cara alternatif dalam menghadapi inflasi melalui kebijakan fiskal antara lain sebagai berikut:
1.      Mengurangi anggaran pengeluaran pemerintah dengan mengoptimalkan pos-pos vital.
2.      Meningkatkan perolehan pajak melalui upaya peningkatan kesadaran pajak masyarakat serta pengenaan tarif pajak yang tinggi untuk beberapa komponen pajak yang dianggap perlu. 
3.      Melakukan pinjaman pemerintah guna menutup kekurangan yang ada. Tetapi sifat dari pinjaman yang dilakukan pemerintah hanyalah sebagai pelengkap dalam proses pembangunan.[6]

BAB III
PENUTUP
3.1        Kesimpulan
Kebijakan fiskal merupakan suatu kebijakan pemerintah yang di dalamnya terdapat peraturan yang menyangkut penerimaan dan pengeluaran pemerintah dalam menjaga kegiatan ekonomi yang diinginkan atau kondisi yang lebih baik.
Dalam menentukan kebijakan fiskal, setidaknya ada beberapa konsep yang dapat diterapkan oleh pemerintah, diantaranya ialah:
1.      Kebijakan Fiskal
2.      Kebijakan Fiskal Ekspansioner
3.      Kebijakan Pengganda 
4.      Kebijakan Fiskal Sisi Penawaran
Adapun tujuan-tujuan dikeluarkannya kebijakan fiskal secara rinci adalah sebagai berikut.
1.      Mencapai kestabilan perekonomian nasional
2.      Memacu pertumbuhan ekonomi
3.      Mendorong laju investasi
4.      Membuka kesempatan kerja yang luas
5.      Mewujudkan keadilan sosial
6.      Sebagai wujud pemerataan dan pendistribusian pendapatan
7.      Mengurangi pengangguran
8.      Menjaga stabilitas harga barang dan jasa agar terhindar dari inflasi





[1] Rahardja, Pratama, Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi & Makroekonomi). (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2014). Hlm. 445
[2] Zaini Ibrahim, Pengantar Ekonomi Makro, (Lembaga Peneelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Sultan Maulana Hasanudin Banten: Banten, 2013), Cet. 1, edisi Revisi, hal. 193
[3] Rozalinda, Ekonomi Islam: (Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi), (PT. RajaGrafindo Persada: Jakarta, 2015), Ed. 1, Cet. 2, hal. 137
·           [4] Sriyana, Jaka, Dinamika Kinerja Fiskal di Indonesia, (Jakarta: UII PRESS, 2015). Hlm. 33


Tuesday, August 2, 2016

MOODY


Moody sering sekali dikaitkan dengan sifat yang labil, namun keduanya sangatlah berbeda. Jika labil, hanya sering kebingungan dalam menentukan sebuah keputusan yang berubah-ubah, sedangkan moody, lebih mengedepankan perubahan perasaan serta emosi yang cepat sekali berubah secara drastis dan tanpa diduga-duga. Orang yang mengidap Moody, sesungguhnya memiliki perasaan yang sangat halus dan lembut. Ini lah yang menyebabkan dirinya tidak bisa berbohong kepada orang lain karena ekspresinya sangat mudah ditebak.

Menurut The Independent, yang di lansir di laman Republika.co.id, ada enam hormon yang dapat memengaruhi mood seseorang. Diantaranya; Dopamin (Pengontrol motivasi dan kecanduan), Noradrenaline (adrenalin, tingkat kewaspadaan dan pengambilan keputusan), GABA (mengurangi grogi dan stress), Serotonin (kebahagiaan), Beta-endorphin (penghilang rasa sakit), Oksitosin (gairah sex dan perasaan cinta).

Selain melalui hormon, penyebab utama dari Moody adalah mudahnya merasa jenuh terhadap suatu hal. Untuk itu, mereka setidaknya harus menyiapkan dua hal yang bersamaan agar ketika mood sedang buruk, bisa beralih ke hal yang baru. Misalnya, Linda sedang asik dengan musik yang ia dengar. Tiba-tiba ia merasa musik itu sudah tak asik lagi. Untungnya, ia sudah menyiapkan makanan agar ketika sudah mulai jenuh dengan musik ia bisa menyemil makanan.

MOOD BOOSTER

Tetapi, yang benar-benar bisa meningkatkan mood seseorang adalah Mood booster. Apa itu? Mood Booster adalah kata yang berasal dari bahasa inggris, yaitu Mood yang artinya suasana hati sedangkan Booster adalah penyemangat. Jadi intinya Mood Booster itu adalah sesuatu hal yang bisa mendorong kita untuk lebih bersemangat atau bisa di bilang mood booster adalah sesuatu yang dapat mendongkrak motivasi.

Berikut yang bisa dijadikan Mood booster:

1.       Mendekatkan diri kepada Allah SWT
Hal ini dilakukan dalam konteks beribadah. Dengan kita melakukan ini, kita bisa menenangkan diri yang tadinya gelisah, menjadi lebih baik.

2.       Berpikir Positif
Ini penting dilakukan karena pikiran negatif yang seringkali datang, menjadi pemicu utama mood menjadi buruk. Iya, dengan berpikir positif, bisa menjadi air yang mancuci bersih seluruh perasaan buruk yang hadir di dalam diri kita.

3.       Bersabar
Diri kita harus terlatih dalam bersabar yang digunakan sebagai pengontrol emosi. Semakin kita terlatih dalam bersabar, semakin mudah juga kita mengusir mood buruk yang tiba-tiba hadir.

4.       Spirit Word
Spirit Word atau kata penyemangat adalah sesuatu yang paling penting untuk menyemangati diri kita. Karena, dengan semakin sering kita membaca spirit word, diri kita akan semakin termotivasi dan menjadikan adrenalin menjadi menggebu-gebu. Kata penyemangat bisa kita pasang dimana saja. Misalnya, di meja tempat belajar atau di kamar kita sendiri agar kita bisa melihatnya terus.

5.       Teman, Sahabat, Keluarga atau Pasangan
Mereka merupakan orang terdekat yang senantiasa menghiburmu saat kamu sedang dalam kondisi yang buruk. Mereka juga bisa memberimu kalimat-kalimat yang manis yang kemudian kamu jadikan spirit word. Beruntunglah kamu, jika memiliki mereka dalam keseharianmu guna melakukan aktivitas.

6.       Lakukan Hal-Hal Kecil ini!
a.       Tersenyum
Memasang wajah yang ceria bisa mempengaruhi mood Anda seharian. Walau masalah dan konflik terus berdatangan, senyum dan wajah yang ceria bisa membantu menguatkan Anda menghadapinya.

b.      Melakukan Hobi
Sisakan waktu sedikitnya 10 menit sehari untuk melakukan hobi Anda. Mulai dari menonton film, menggambar, bermain musik, atau apapun hobi Anda coba sisihkan waktu setidaknya 10 menit dalam sehari untuk melakukannya. Selain mengasah ketrampilan dan menambah pengetahuan, kebiasaan ini juga ampuh dalam membuat suasana hati tetap positif dan bersemangat.

c.       Istirahat yang Cukup
Tidur setidaknya 6-8 jam sehari penting untuk memperbaiki mood. Setelah bangun tidur, sempatkan untuk merapikan tempat tidur sebelum berangkat beraktivitas. Saat tubuh lelah pulang beraktivitas, menemukan kamar yang berantakan tentu bisa membuat hati semakin keruh. Tetapi bila disambut kamar yang rapi dan tempat tidur yang tertata tentu bisa membuat hati lebih tenang. Kebiasaan ini mungkin berat pada awalnya, tapi jika dilakukan secara rutin pasti bisa membawa pengaruh positif dalam keseharian Anda.

MOOD BREAKER

Kebalikan dari Mood Booster, Mood Breaker yang bisa membuat mood kita lagi bagus-bagusnya langsung hancur berkeping-keping. Biasanya, didominasi dengan hal-hal yang tidak kita sukai, bisa juga orang atau suatu benda.

Gejala awal dari Mood Breaker biasanya saat kita melihat Mood Breaker itu, perasaan kita selalu saja bergejolak. Emosi yang semakin menggebu-gebu, terus-menerus mendorong kita untuk marah atau BT. Ada beberapa contoh yang bisa membuat mood kita down seketika. Diantaraya sebagai berikut :

1.       Saat sedang chatting-an dengan teman, balasannya gak enak. Entah itu singkat atau hanya dibaca saja. Dan kondisi kita, baru saja mengetik panjang-panjang. Melihat responnya yang begitu, spontan saja mood kita langsung hancur.

2.       Teman yang palsu bisa juga menjadi Mood Breaker. Apalagi bagi kita yang sangat membenci yang namanya kebohongan. Mereka terlihat baik di depan kita, namun di belakang kita bagai menusuk dengan belati yang amat tajam. Perkataannya juga manis-manis, namun kenyataannya justru menyirami kita dengan racun. Saat kita mengetahui sifat teman kita itu, mood kita pasti langsung berantakan.

3.       Tugas yang datang bertubi-tubi. Ini bisa membuat porsi istirahat kita berkurang dan tubuh menjadi lelah. Ditambah, datangnya orang yang tidak kita sukai. Cocok. Lebih baik saat kita sedang banyak tugas, kita pergi di tempat yang sepi dan kita merenung sendirian disana.

4.       Masih banyak lagi. Iya, masih banyak dan terkadang yag paling sering adalah yang gak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Misalnya, saat kita mau ice cream tapi yang didapat malah es serut anak SD. Intinya, banyak hal yang tidak terduga yang bisa jadi Mood Breaker. Kita harus bisa mengondisikan diri agar bisa menjaga mood kita up terus.

Jadi, mood bisa berubah-ubah tanpa kita perkirakan. Terkadang baik, beberapa menit kemudian buruk. Oleh karena itu, kita perlu yang namanya Mood Booster agar bisa terus menjaga mood selalu naik. Apa artinya Mood Booster jika masih berurusan dengan Mood Breaker. Lebih baik, kita hindari saja mereka agar selalu terjaga mood yang kita punya.


Wednesday, June 8, 2016

Jangan Tertipu Watak Seorang Psikopat



Psikopat amat pandai berpura-pura dan tindakan yang dilakukannya bisa merugikan orang lain. Mengetahui gejala dan ciri-ciri psikopat dapat membuat Anda lebih waspada.

Secara sederhana, psikopat sering didefinisikan sebagai gangguan kepribadian yang ditandai dengan beberapa ciri.  Di antaranya perilaku antisosial,  tidak memiliki empati, dan tindakannya berani sampai tak terkendali.

Ciri psikopat lainnya adalah tiadanya rasa sesal jika melakukan kesalahan, termasuk melakukan tindakan kriminal. Seiring perkembangan zaman, definisi psikopat kian luas dan kadang saling bertentangan satu sama lain.

Pembeda psikopat dari manusia normal adalah unsur hati nurani. Psikopat dikenal sebagai orang yang tidak memiliki hati nurani sehingga tindakan yang dilakukan biasanya merugikan orang lain.
Dunia medis sendiri secara resmi tidak akan mendiagnosa seseorang sebagai psikopat. Kalangan dokter akan menyebut psikopat sebagai gangguan kepribadian antisosial.

Gejala yang Mungkin Muncul
Beberapa gejala dan tanda yang mungkin dimiliki oleh psikopat antara lain adalah pengabaian konsep benar atau salah. Tindakan mereka cenderung bermusuhan, mudah marah, mudah menyerang orang lain, tidak mudah mengikuti aturan atau sering protes, bahkan sampai melakukan kekerasan. Kurang empati dan minim rasa sesal atas tindakan mereka yang merugikan orang lain, sehingga mereka sering gagal belajar dari pengalaman.

Psikopat juga memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi orang lain dengan penipuan atau kebohongan yang konsisten. Dalam memanipulasi orang lain, psikopat biasanya memakai pesona atau kecerdasan mereka. Psikopat juga sangat rentan terjerat masalah hukum karena tindakan manipulasinya.

Gejala lainnya yang mungkin dimiliki oleh psikopat adalah sikap egois yang tinggi. Mereka berulang kali melanggar hak orang lain, mengintimidasi, tidak jujur, dan kerap salah mengartikan kejadian sekitarnya. Psikopat juga bertindak dengan spontan tanpa memikirkan perasaan pihak yang dirugikan dan memiliki rasa superioritas alias merasa paling unggul dan memamerkan keunggulannya tersebut secara berlebihan.

Bila mereka memiliki anak, biasanya akan terjadi penelantaran atau kekerasan terhadap anak. Tapi, rupanya sifat suka melakukan kekejaman justru tidak banyak dialami oleh penderita gangguan kepribadian antisosial ini. Kenyataannya, psikopat lebih terkenal dengan sifatnya yang suka menipu dan egois untuk mendapatkan keinginannya.

Gejala gangguan kepribadian antisosial ini bisa muncul sejak anak-anak. Umumnya gejala akan kian jelas pada usia antara 20 hingga 30 tahun. Pada anak-anak, gejala yang muncul bisa berupa perilaku kejam terhadap hewan, marah yang meledak-ledak, tidak mau bergaul, dan suka mengintimidasi atau melakukan ‘bullying’ terhadap teman-temannya. Pada kasus tertentu, buruknya prestasi sekolah bisa menjadi tanda-tanda awal psikopat.

Apa Saja Penyebabnya
Penyebab pasti psikopat tidak bisa diidentifikasi secara pasti. Gangguan ini diprediksi timbul karena kombinasi genetik dan traumatis masa kecil. Disimpulkan demikian karena psikopat biasanya tumbuh dari latar belakang keluarga yang tidak harmonis.

Ketidakharmonisan tersebut bisa dalam bentuk adanya pelecehan dan penelantaran anak, orang tua yang kecanduan alkohol, dan perkelahian orang tua. Psikopat sendiri lebih sering muncul pada kaum pria dibandingkan perempuan.

Bagaimana Menentukan Seseorang adalah Psikopat?
Diperlukan serangkaian pemeriksaan untuk menentukan apakah seseorang benar-benar mengidap gangguan perilaku antisosial ini. Berikut tahapan pemeriksaan yang mungkin dilakukan dokter:
Dilakukan pemeriksaan fisik untuk membantu mengeliminasi masalah lain yang mungkin bisa menjadi penyebab munculnya gejala. Selain itu, pemeriksaan ini dibutuhkan untuk menyingkirkan setiap komplikasi yang mungkin terkait.

Tes laboratorium akan dilakukan untuk memeriksa darah dan kelenjar tiroid. Pemeriksaan laboratorium juga diperlukan untuk menentukan apakah seseorang mengonsumsi alkohol atau obat-obatan tertentu. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan apakah ada hal lain yang mungkin menyebabkan gejala terkait gangguan ini.

Dokter juga akan melakukan evaluasi psikologis untuk memeriksa dengan seksama pikiran, perasaan, pola perilaku, dan sejarah keluarga. Evaluasi psikologi juga mungkin termasuk tes psikologi tentang kepribadian seseorang dan bagaimana pikiran orang tersebut mengenai keinginan bunuh diri, menyakiti diri sendiri atau orang lain.

Pemeriksaan di atas harus dilakukan karena dalam kehidupan sehari-hari, psikopat bisa saja tampil normal dan tak menonjol. Mereka bisa memiliki profesi tetap selayaknya manusia normal. Saat kejahatan mereka terungkap atau tertangkap pihak berwajib, barulah ketahuan bahwa orang tersebut adalah psikopat.

http://www.alodokter.com/jangan-tertipu-watak-seorang-psikopat